Arsip Penulis

BUDIDAYA AYAM CEMANI

Ayam cemani dikenal memiliki harga yang mahal, namun budidaya ayam cemani baru dilakukan oleh sebagian masyarakat di daerah tertentu, warna hitam tidak selamanya kelam , mungkin itu salah satu kalimat yang bisa dipakai untuk mengatakan pada Ayam Cemani . Warna Hitam pada AyamCemani justru menjadi pertanda cerahnya masa depan pemilik Ayam cemani. Ini bukan karena mistis atau kesaktian Ayam cemani hitam legam tersebut, tetapi karena harga Ayam Cemani yang Hitam legam sangat tinggi bisa mencapaijutaan rupiah . Tak heran jika ini menjadi keuntungan tersendiribagi peternak ayam cemani. Sehingga banyak peternak menekuni Budidaya Ayam Cemani ini. Harga ayam cemani sangat bervariasi tergantung pada kualitasnya, kualitas Ayam cemani yang baik dinilai bersadarkan tingkat kepekatan warna hitam di seluruh tubuh, mulai dari bulu, kulit,kaki, kuku,lidah, tulang dan darahnyapun hitam . Harga ayam cemani standard berkisar antara 150 ribu hingga 500 ribu untuk ukuran dewasa, sedangkan untuk cemani super tidak ada batasnya bisa mencapai jutaan rupiah.

Kabupaten Temanggung khususnya Kedu dan sekitarnya sudah sejak lama terkenal dengan Ayam Kedu dan Cemani . Banyak peternak Cemani baik perorangan maupun kelompok membudidayakan ayamjenis ini. Selain itu ada yang memang menekuni bisnis ayam cemani ini sebagai pekerjaan pokok, tetapi lebih banyak lagi bisnis ayam cemani sebagai usaha sampingan. Tak heran jika banyak pedagang dari daerah lain mencari bibit maupun ayam cemani dewasa ke kawasan ini.
Peluang usaha budi daya ayam cemani sebenarnya cukup terbuka bagi siapa saja yang ingin menekuninya. Permintaan pasar ayam cemani cukup terbuka dan pola pemeliharaannya juga relatif mudah. Pemeliharaan ayam cemani sama dengan pemeliharaan ayam kampung biasa, bisa dibudidayakan denganmodel bateray, kandang terbatas maupun dibiarkan bebas berkeliaran di luar.
Permintaan pasar akan ayam cemani dimulai dari telur, DOC, anakan ayam cemani di segala umur dan Ayam cemani dewas a dengan harga yang bervariasi. Telur ayam cemani di daerah temanggung dihargai Rp 10.000 per butirnya, sedangkan DOC ayam cemani dibandrol harga Rp.20.000. Anakan Ayam Cemani usiadua bulan sekitar 50 ribu rupiah per ekornya tergantung kualitasnya. Potensi pasar ini membuka peluang bagi peternak untuk memilih model peternakannya.

Tata Cara Pemeliharaan Dan Budidaya Ayam Cemani
Budidaya ayam cemani relatif mudah, hanya butuh ketelatenansaja. Ayam cemani kecil sangat rentan terhadap kematian terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinyapemeliharaan DOC sampai usia satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu pijar. Lampu pijar akan membantu menjaga suhu ruangan tetap hangat. Pada pagihari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari mulai terik.
Makanan ayam cemani pada usia muda adalah konsentrat starterdengan pemberian pakan setiap kali ayam lapar, semakin banyak anakan cemani mengkonsumsi makanan semakin cepat pertumbuhannya asal jangan sampai terlalu gemuk. Setelah Usia satu bulan pakan sudah mulai dicampur dengan makanan lain seperti bekatul,nasi aking dan campuran makanan yang ada di sekitar kita. Pemberian campuran ini untuk menghemat pakan konsentrat, karena menurut pengalaman peternak ayam cemani pertumbuhan ayamcemani dengan pakan konsentrat murni dan campuran tidak ada perbedaan yang significant, dari segi ekonomis kurang menguntungkan.
Dengan bertambahnya usia ayamcemani bertambah pula ukuran tubuh dan jumlah bulu-bulunya, ayam sudah harus mulai dipindahpada kandang yang lebih luas. Pemanasan dengan lampu pijar diseduaikan dengan kebutuhan, jika suhu tidak terlalu dingin bisaditiadakan. Kandang yang terlalusempit akan mengganggu pertumbuhan dan membuat kandang menjadi lembab. Kandang yang lembab akan berpotensi mendatangkan bibit penyakit. Penempatan kandang hendaknya terpisah dari pemukiman dan terkena sinar matahari yang cukup terutama pada pagi hari. Karena itu pada Pola budidaya ayam cemani diusahakan kandang menghadap ke arah timur.
Pada pemeliharaan ayam cemani dewasa pemberian pakan sudah diatur satu hari dua kali, dengan makanan berupa konsentrat petelur, jagung giling , bekatul dan campuran makanan lainnya. Kandang juga sudah bukan lagi berupa box tapi berupa kandangterbatas, kandang bateray, atau dibiarkan bebas berkeliaran. Pemberian konsentrat petelur ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas danjumlah telur yang dihasilkan. Telur-telur yang dihasilkan ayamcemani bisa dieramkan dengan cara natural melalui indukan cemani, indukan ayam kampung atau indukan entok. Dengan carayang lebih modern telur ayam cemani bisa dieramkan dengan menggunakan mesin tetas , dengan masa menetas 21 hari sama dengan ayam kampung biasa. Jika tertarik, Selamat mencoba.

Juli 15, 2011 at 12:00 am

BUDIDAYA IKAN PATIN

Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki peluang ekonomi untuk dibudidayakan . Budidaya ikan Patin masih perlu diperluaslagi, karena pemenuhan atas permintaan ikan patin masih sangat kurang. Ikan patin seperti halnya ikan lele tidak memiliki sisik dan memiliki semacam duri yang tajam di bagian siripnya keduanya tergolong dalam kelompok catfish. Ada yang menyebut ikan patin dengan Lele Bangkok. Di beberapa daerah ikan patin memiliki nama yang berbeda-beda antara lain ikan Jambal, ikan Juara, Lancang dan Sodarin.Rasa daging ikan patin yang enak dan gurih konon memiliki rasa yang lebih dibandingkan Ikan Lele. Ikan patin memiliki kandungan minyak dan lemak yang cukup banyak di dalam dagingnya.
Teknik budidaya ikan patin sebenarnya relatif mudah, sehingga tidak perlu ragu jika berminat menekuni budidaya ikanini. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin hanya mengandalkan penangkapan darisungai, rawa dan danau sebagai habitat asli ikan patin. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat, ikan patin mulai dibudidayakan di kolam,keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan patin yangterus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidang budidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam, tetapi perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.

Model Budi Daya Ikan Patin
P eluang usaha Budidaya Ikan Patin dapat dilakukan dalam dua bidang kegiatan yaitu kegiatan pembenihan dan kegiatan pembesaran sebagaiikan konsumsi. Kegiatan pembenihan merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu. Produk akhirnya berupa benih berukuran tertentu, yang umumnya adalah benih selepas masa pendederan. Budidaya ikan patin sebagai pemenuhan bibit inicukup memiliki prospek yang bagus karena permintaan bibit juga cukup besar. Budidaya ikan patin sebagai persediaan bibit inimemerlukan waktu yang relatif pendek sehingga perputaran modal bisa dipercepat. Budidaya ikan patin dalam kategori pembesaran biasanya dilakukan saat bibit ikan patin memiliki berat 8-12 gram/ekor, dan setelah 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor. Sebagian petani ikan patin memanen setelah usia 3 sampai 4 bulan karena permintaan pasar ikan patin dengan bobot yang lebih rendah per ekornya. Budi Daya Ikan patin sebagai bibit dan ikan konsumsi memiliki peluang usaha yang sama-sama menguntungkan, tergantung pilihan kita mana yang lebih memungkinkan.
Persyaratan Budidaya Ikan Patin
Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikanpatin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisarantara 3-5% untuk memudahkanpengairan kolam secara gravitasi.
3. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbahpabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur(Emolin atau Blitzich dengan dosis0,05 cc/liter).
5. Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
6. PH air berkisar antara: 6,5–7.
Teknik Budidaya Ikan Patin
A. Pembibitan Ikan Patin
Pembibitan Ikan Patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yang baik dan jumlah yang mencukupi permintaan. Cara Tradisional bibit ikan Patin diperoleh dengan menangkap dari habitat aslinya yaitu sungai,rawa, danau dan tempat-tempatlain. Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. Persiapan dan langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Memilih calon induk siap pijah.
Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.
Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah
sebagai berikut :
a. Induk betina
*. Umur tiga tahun.
*. Ukuran 1,5–2 kg.
*. Perut membesar ke arah anus.
*. Perut terasa empuk dan halus bila di raba.
*. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.
*. Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.
*. kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.
b. Induk jantan
*. Umur dua tahun.
*. Ukuran 1,5–2 kg.
*. Kulit perut lembek dan tipis.
*. Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.
*. Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
2. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor,Biasanya ikan mas.
Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjar hipofise dapat ditemukan pada bagian otak ikan mas, berwarna putih dan cukup kecil. Ambil dengan hati-hati dengan pinset. Setelah diambil dimasukkan ke dalam tabung kecil dan ditumbuksampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya dicampur dengan air murni (aquades) yangdapat dibeli di apotik.
3. Kawin suntik (induce breeding).
Setelah kelenjar hipofise dicampur dengan air murni sudahsiap, ambil dengan jarum suntik dan disuntikkan pada punggung Ikan patin. Ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntik diterapkan untuk merangsang induk patin betina mengeluarkantelur untuk selanjutnya dibuahi oleh Patin Jantan.
4. Penetasan telur.
Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari, selama menunggu telur menetas perlu dipantau kondisi air. Ganti air sebagian dengan airbersih dari sumur.
5. Perawatan larva.
Benih ikan patin yang berumur 1hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.
6. Pendederan.
Benih Ikan patin dibesarkan padakolam tebar atau bak dari semen, lebih bagus pada kolam lumpur karena mengandung banyak plankton dan fitoplankton sebagai pakan alami.
7. Pemanenan.
Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
B. Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan IkanPatin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.
Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perludiperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:
1. Pemupukan
Pada kolam lumpur idealnya perludilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya.Pupuk yangbiasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m 2.
2. Pemberian Pakan
Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adalah Pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.
3. Penanganan Hama Dan Penyakit
Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ularair, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.
4. Pemanenan Ikan Patin
Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budi daya ikan patin sudah berhasil denganbaik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikanpatin akan terpojok pada bagianhulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini.

Juli 15, 2011 at 12:00 am


Kalender

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Posts by Month

Posts by Category